Vrydag 15 Maart 2013




Tuhan bulan itu indah, bukan hanya keindahan yang terpancar olehnya, kenikmatan,kesejukkan dan kedamaian. Sangat pantas bila aku menyebutnya sempurna. Sempurna ? mungkin itu dikatakan hanya sekedar cukup. Aku ingin mengatakan bulan itu sempurna dan istimewa. Engkau menciptakannya tak lebih dari satu dan tak ada yang bisa menggandakan itu. Maha sempurna yang menciptakkan dan yang diciptakkan. Disaat aku oleng, disaat aku rapuh , aku bingung hendak kemana , aku bingung apa sesungguhnya keinginanku , aku keluar melihat alam bebas nan Indah ciptaanmu lalu aku tantang langit penuh bintang dan 1 bulan ,aku diam aku terkagum  melihat keindahan langit. Ditengah rasa terpuruknya aku, aku mencoba berkhayal andaikkan aku seperti rembulan indah itu. Bersinar paling terang dan besar diangkasa langit. Berkuasa dimalam hari, tanpa bulan bumi dan planet mana pun akan terasa kehilangan. Aku ingin sperti itu berguna untuk menyinari dunia dengan segala sinar yang aku milikki. Aku sedikit demi sedikit mencoba bangkit menantang,menghalau segala ombak dunia jawa yang hendak menyerangku. Ya jawa!!! Disini aku tau sedikit dari sebanyak itu. Keras pulau rantauan pendidikan pernah membuat aku sedikit terhempas ombak. Aku tak tau apa arti manisnya gudeg, yang aku tahu makan rending dan tempoyak itu memang nikmat. Entah apa yang membuatku belum mengerti  ditanah gudeg ini. Semua raut wajah pribumi laksana tentara kejam di masa belanda dulu. Aku ingin mundur tapi teriakan kencang dari orang kayo hitam membuatku bertahan dan terus mengejar apa yang aku inginkan dan menjadi niat pertamaku untuk menginjak tanah kelahiran sang bunda. Aku asing tapi tak asing. Ini Indonesia ! ini juga tempatku! . berbaagai pertanyaan aku lontarkan ke alam, siapa yang menjawab? Tidak lain itu dirikita sendiri. Memang semua ini jauh dari kata REMBULAN tetapi tak jauh dari makna rembulan itu sendiri. Kelak aku akan seperti rembulan itu bukan di Tanah jawa SAJA di seluruh dunia akan aku sinari. Bersiaplah para bumi dan planet untuk aku indahkan dengan sinar kebangganaan ku ini . sekarang aku masih menganggap tempoyak dan rendang ku yang berasa daripada gudeg si manis itu. Kelak aku akan mendapatkan sedikit kombinasi dari ketiga makanan istimewa itu


tentang REMBULAN INDAH DI TENGAH Jogja



Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking