Sehelai cerita dari kecamatan sungai bahar
Indonesia, provinsi jambi kabupaten muaro jambi, disana aku dilahirkan tepatnya di kecamatan sungai bahar. Di desa pedalaman ini aku dan keluargaku berkediaman. Desa ini memang terbilang pelosok butuh waktu 1 sampai 2 jam menuju ke kota madya. Sungai Bahar adalah sebuah kecamatan di kabupaten muraro jambi, jambi, indonesia. Sebelum pemekaran wilayah, kecamatan ini tadinya masuk dalam wilayah kabupaten batang hari.
Pada tahun 2010 lalu,Sungai Bahar sudah dipecah menjadi 3 kecamatan,1
berpusat di Unit VI (bahar utara),2. berpusat di unit IV (bahar tengah) dan yang terakhir (2011)
masih belum jelas lokasi pusat kecamatannya, antara unit VII atau unit
XI (bahar selatan). kecamatan ini mempunyai luas berkisaran 431,53 km² dengan memiliki 24 desaa dan dipimpin oleh bapak budi hartono.
 |
Add caption |
Akibat perkembangan zaman kecamatan ini telah berkembang dengan baik, yang dahulunya jarang ditemui listrik dan fasilitas umum lainnya sekarang disetiap hamparan pemukiman dapat kita jumpai. Walaupun kecamatan ini tidak semaju dengan kota-kota besar diluar sana, namanya jugak kecamatan. Tetapi perlu saya kagumi kemajuan terhadap kecamata ini amat sangat pesat. Sungai bahar mungkin memang belum terlalu dikenal dikalangan masyarakat umum. Tetapi perlu anda ketahui Kecamatan ini memiliki banyak potensi alam seperti perkebunan kelapa sawit dan karet sebagai salah satu icon unggulannya. Setiap 2 minggu sekali petani mampu memanen 1 hingga 3 ton per kapling. harga 1 kg buah sawit berkisar Rp 1800 - Rp 2000. Harga buah sawit juga bisa menurun drastis tergantung dengan keadaan kondisi keuangan negara. Satu kapling (2 hektare) senilai dengan harga 200-300juta. Tanah disana memang tergolong subur meskipun banyak terdapat tanah liat dan pasir juga. Selain perkebunan sawit dan karet masih banyak potensi-potensi alam yang lainnya. Kebun durian, kelapa, cabai, dan sedikit sayuran lainnya. Suhu dikecamatan ini terbilang panas sehingga tanaman padi hanya bisa hidup didaerah tertentu saja. Ketika pohon sawit masih kecil kawasan ini rawan banjir, tetapi sekarang akibat perkebunan sawit yang meluas dan tumbuh subur kawasan ini sudah jarang terkena banjir.


Kecamatan ini sudah memiliki fasilitas yang bisa dikatakan mendukung, meskipun belum terdapat mall-mall besar. Pusat pembelanjaan masih seperti pasar tradisional, minimarket, kafe dan kaki lima. Jalan sudah berupa aspal walaupun masih ada sebagian kecil yang masih berupa tanah. Sebagian besar warga bermata pencarian sebagai petani sawit, karet dan pedagang. Penduduk kecamatan Sungai bahar banyak yang dari luar sumatra karena dulu kecamtan sungai bahar merupakan lokasi transmigrasi dizaman Pak Harto. pendidikan di daerah ini tergolong lumayan, banyak sekolah unggulan yang mampu bersaing dengan sekolah unggulan di kota contohnya SMPN 12 Muaro jambi, SMAN 4 muaro jambi, SDN 153/IX muaro jambi dan SDN 152/IX muaro jambi. banyak bukti yang telah dicapi masing-masing sekolah ini. meskipun fasilitasnya tidak secanggih dengan sekolah di kota-kota besar. Masyarakat sungai bahar sebagian besar hanya lulusan SMA/SMK saja. Mungkin masih banyak masyarakat berpendapat bekerja itu lebih baik dari pada melanjutkan sekolah yang hanya memakan biaya. banyak masyarakat yang berpola pikir rendah dan masih tradisional. DI kecamatan sungai bahar ini belum terdapat perguruan tinggi apapun Jadi, msyarakat yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi harus keluar daerah terlebih dahulu. bukan hanya para mahasiswa yang berniat untuk pergi ke luar daerah untuk menuntut ilmu tetapi para pelajar pun lumayan banyak karena mereka beralasan ingin mendapatkan fasilitas dan ilmu yang lebih baik.
 |
Add caption |
Di kecamatan sungai bahar masih banyak terdapat suku kubu dan orang-orang pedalaman, tetapi hanya terdapat di daerah-daerah tertentu saja. Perilaku sangat menghargai adat. Suku kubu juga belum mengenal akan teknologi, pendidikan , puskesmas dan fasilitas yang canggih lainnya. Bile mereka menemui orang yang berprilku aneh dan mereka tidak menyenanginya mereka akan berbuat kejam terhadap orang tersebut. Tidak jauh bedanya dengan orang pedalaman hanya saja orang pedalaman sudah mengenal pakaian dan teknologi seperti mobil dan motor.
kelapa sawit menjadi urat nadi sebagian besar warga sungai bahar

nadyaa .. maaf sebelumnyaa saya boleh minta tolong .. bgn saya skrg lagi skripsi dan lokasi penelitiannya di kecamatn sungai bahar. nah yg buat saya bingung itu kalo brtnya dgn penduduknya dimana letak desa misal desa X mereka semua pada ndak tau taunyaa unit brp .. nah, boleh saya minta tlg saya dikasih tau unit2nya. misal desa mekar sari makmur brada di unit "Y" ... trm kasih
AntwoordVee uitItu berdasarkan angka romawi misal Unit XXII itu unit 21 Bukit Jaya, orang di sungai bahar lebih pahan nebyebutkan angkanya dari pada nama desanya
AntwoordVee uitmaaf untuk kak nova sary dan untuk pembaca blog saya... saya lagi tidak aktif membuat blog,,, mungkin blog ini tidak akan saya gunakan lagi. terimakasih
AntwoordVee uitKurniatul makasih atas jawaban yang membantu